Catatan Prof. Rhenald Kasali - Sang Mahasiswi

Saya kebetulan mentor bagi dua orang ini: Dian Sastro dan Mooryati Soedibyo.
Akan tetapi, pada Susi Pudjiastuti yang kini menjadi menteri, saya justru belajar.
Ketiganya perempuan hebat, tetapi selalu diuji oleh sebagian kecil orang yang mengaku pandai.
Entah ini stereotyping, atau soal buruknya metakognisi bangsa, saya kurang tahu persis.


Mooryati Soedibyo.
Sewaktu diterima di program doktoral UI yang pernah saya pimpin, usianya saat itu sudah 75 tahun. Namun,berbeda dengan mahasiswa lain yang datang pakai jins,dia selalu berkebaya. Anda tentu tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk berkebaya, bukan? Akan tetapi, ia memiliki hal yang tak dimiliki orang lain: self discipline.

Sampai hari ini, dia adalah satu-satunya mahasiswa saya yang tak pernah absen barang sehari pun. Padahal, saat itu ia salah satu pimpinan MPR.Memang ia tampak sedikit kewalahan "bersaing" dengan rekan kuliahnya yang jauh lebih muda. Akan tetapi, rekan-rekan kuliahnya mengakui, kemajuannya cepat. Dari bahasa jamu ke bahasa strategic management dan science yang banyak aturannya.Teman-teman belajarnya bersaksi: "Pukul 08.00 malam, kami yang memimpin diskusi. Tetapi pukul 24.00, yang muda mulai ngantuk, Ibu Moor yang memimpin. Dia selalu mengingatkan tugas harus selesai, dan tak boleh asal jadi."
Masalahnya, ia pemilik perusahaan besar, dan usianya sudah lanjut. Ada stereotyping dalam kepala sebagian orang. Sosok seperti ini jarang ada yang mau kuliah sungguhan untuk meraih ilmu. Nyatanya, kalangan berduit lebih senang meraih gelar doktor HC (honoris causa) yang jalurnya cukup ringan.
Akan tetapi, Mooryati tak memilih jalur itu. Ia ingin melatih kesehatan otaknya, mengambil risiko dan lulus 4 tahun kemudian. Hasil penelitiannya menarik perhatian Richard D’aveni (Tuck School-USA), satu dari 50 guru strategi teratas dunia. Belakangan, ia juga sering diminta memaparkan kajian risetnya di Amerika Serikat, Belanda, dan Jerman.
Meski diuji di bawah guru besar terkemuka Prof Dorodjatun Kuntjoro Jakti, kadang saya masih mendengar ucapan-ucapan miring dari orang-orang yang biasa menggunakan kacamata buram dan lidahnya pahit. Ada saja orang yang mengatakan ia "diluluskan" dengan bantuan, "sekolahnya hanya dua tahun", dan seterusnya.
Anehnya, kabar itu justru beredar di kalangan perempuan yang tak mau tahu keteladanan yang ia tunjukkan. Kadang ada juga yang merasa lebih tahu dari apa yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi, ada satu hal yang sulit mereka sangkal. Perempuan yang meraih doktor pada usia 79 tahun ini
berhasil mewujudkan usahanya menjadi besar tanpa.fasilitas. Perusahaannya juga go public.

Padahal, yang menjadi dosennya saja belum tentu bisa melakukan hal itu, bahkan membuat publikasi ilmiah internasional saja tidak. Namun, Bu Moor juga berhasil mengangkat reputasi jamu di pentas dunia.

Dian Sastro
Dia juga mahasiswi saya yang keren. Sewaktu diterima
di program S-2 UI, banyak juga yang bertanya: apa benar artis mau bersusah payah belajar lagi di UI? Anak-anak saya di UI tahu persis bahwa saya memang cenderung bersahabat, tetapi mereka juga tahu sikap saya: "no bargain on process and quality".

Dian, sudah artis, dan sedang hamil pula saat mulai kuliah. Urusannya banyak: keluarga, film, dan seabrek tugas. Namun lagi-lagi, satu hal ini jarang dimiliki yang lain: self discipline. Ia tak pernah abai menjalankan tugas. Sebulan yang lalu, setelah lulus dengan cum laude dari MM UI, ia berbagi pengalaman hidupnya di program S-1 pada kelas yang saya asuh. "Saat ayah saya meninggal dunia, ibu saya berujar: kamu bukan anak orang kaya. Ibu tak bisa menyekolahkan kalau kamu tidakoutstanding," ujarnya. Ia pun melakukan riset terhadap putri-putri terkenal. Di situ ia melihat nama-nama besar yang tak lahir dari kemudahan. "Saya tidak cantik, dan tak punya apa-apa," ujarnya. Dengan uang sumbangan dari para pelayat ayahnya, ia belajar di sebuah sekolah kepribadian. Setiap pagi, ia juga melatih disiplin, jogging berkilo-kilometer dari Jatinegara hingga ke Cawang, ikut seni bela diri. "Mungkin kalian tak percaya karena tak pernah menjalaninya," ujarnya.
Itulah mental kejuangan, yang kini disebut ekonom James Heckman sebagai kemampuan nonkognisi.
Dian lulus cum laude dari S-2 UI, dari ilmu keuangan pula, yang sarat matematikanya. Padahal, bidang studi S-1 Dian amat berjauhan: filsafat.

Metakognisi Susi Pudjiastuti
Sekarang kita bahas menteri kelautan dan perikanan yang ramai diolok-olok karena "sekolahnya". Beruntung, banyak juga yang membelanya. Khusus terhadap Susi, saya bukanlah mentornya. Ia
terlalu hebat. Ia justru sering saya undang memberi kuliah. Dia adalah "self driver" sejati, yang bukan putus sekolah, melainkan berhenti secara sadar. Sampai di sini, saya ingin mengajak Anda merenung, adakah di antara kita yang punya kesadaran dan keberanian sekuat itu?

Akan tetapi, berbeda dengan kebanyakan orangtua yang membiarkan anaknya menjadi "passenger", ayah Susi justru marah besar.Pada usia muda, di pesisir selatan yang terik, Susi memaksa hidup mandiri. Ditemani sopir, ia menyewa truk dari Pangandaran, membawa ikan dan udang, dilelang di Jakarta. Hal itu dijalaninya selama bertahun-tahun, seorang diri.
Saat saya mengirim mahasiswa pergi "melihat pasar" keluar negeri yang terdiri dari tiga orang untuk satu negara, Susi membujuk saya agar cukup satu orang satu negara. Saya menurutinya (kisah mereka bisa dibaca dalam buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor).
Dari usaha perikanannya itu, ia jadi mengerti penderitaan yang dialami nelayan. Ia juga belajar seluk-beluk logistik ikan, menjadi pengekspor, sampai terbentuk keinginan memiliki pesawat agar ikan tangkapan nelayan bisa diekspor dalam bentuk hidup, yang nilainya lebih tinggi.
Dari ikan, jadilah bisnis carter pesawat, yang di bawahnya ada tempat penyimpanan
untuk membawa ikan segar. 

Dari Susi, kita bisa belajar bahwa kehidupan tak bisa hanya dibangun dari hal-hal kognitif semata yang hanya bisa didapat dari bangku sekolah. Kita memang membutuhkan matematika dan fisika untuk memecahkan rahasia alam. Kita juga butuh ilmu-ilmu baru yang basisnya adalah kognisi. Akan tetapi, tanpa kemampuan nonkognisi, semua sia-sia. Ilmu nonkognisi itu belakangan naik kelas, menjadi metakognisi: faktor pembentuk yang paling penting dibalik lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar, wirausaha kelas dunia, dan praktisi-praktisi andal. Kemampuan bergerak,berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari "pintu" adalah fondasi penting bagi pembaharuan, dan kehidupan yang produktif.
Manusia itu belajar untuk membuat diri dan bangsanya tangguh, mengatasi masalah, mampu mengambil keputusan, bisa membuat kehidupan lebih produktif dan penuh kedamaian. 
Kalau cuma bisa membuat keonaran dan adu pandai saja, kita belum tuntas mengurai persepsi, baru sekadar mampu mendengar, tetapi belum bisa menguji kebenaran dengan bijak dan mengembangkannya ke dalam tindakan yang produktif.

Ketiga orang itu mungkin tak sehebat Anda yang senang melihat kecerdasan orang dari pendekatan kognitif yang bermuara pada angka, teori, ijazah, dan stereotyping.
Akan tetapi, saya harus mengatakan, studi-studi terbaru menemukan, ketidakmampuan meredam rasa tidak suka atau kecemburuan pada orang lain, kegemaran menyebarkan fitnah dan rasa benar sendiri, hanya akan menghasilkan kesombongan diri.
Anak-anak kita pada akhirnya belajar dari kita, dan apa yang kita ucapkan dalam keseharian kita juga akan membentuk mereka

Senin, 3 November 2014 (@Rhenald_Kasali)
KOMPAS.com

ANAK YANG DINYATAKAN LAMBAT BELAJAR (Slow Learner) itu kini sudah menjadi PENGUSAHA BESAR YANG TERKENAL ??


Kenyataan tentang seorang anak kecil yang dulunya oleh Dokter Terapis dan sekolahnya di nyatakan sebagai seorang anak yang LAMBAT BELAJAR atau "Slow Learner" atau dalam istilah awamnya Telmi "telat mikir".
Dan anak kecil itu dulu dipanggil Marta.
Satu hal yang menarik kala itu orang tuanya berkata; "Marta sayang, Kita jangan percaya pada apa yang dikatakan para terapis itu ya nak."
"Kamu itu anak hebat, nak mama yakin itu. Nah sekarang mari kita fokus menemukan apa kehebatan kamu itu Nak."
(pesan orang tua Marta pada anaknya, persis dialog Nancy Alliot pada anaknya saat Thomas Edison dinyatakan sebagai anak yang TAK MAMPU MENGIKUTI PELAJARAN SEKOLAH alias Slow Learner alisa Learning Disability dan di keluarkan dari sekolah kelas 1 SD)
Hingga pada akhirnya Marta dan orang tuanya berhasil menemukan kehebatan Marta kecil, Mereka berdua berhasil menemukan minat terbesar anaknya yaitu dibidang kecantikan dan tata rias.
Setelah itu orang tuanya mengajak seluruh saudaranya mendukung bakat Marta kecil tersebut, dan karena waktu itu mereka masih memiliki dana terbatas maka orang tuanya rela menjual hampir semua perabot rumah tangganya untuk mendukung bakat anaknya hingga akhirnya mengirim anaknya untuk bersekolah di sekolah kecantikan yang dianggap terbaik saat itu.

Waktu itu orang tuanya bertanya "Marta sayang apa yang menjadi MIMPI BESARMU di dunia kecantikan".
Lalu Marta kecil menjawab "Aku ingin menjadikan Wanita2 Indonesia Cantik Alami dimata dunia, mama"

Ya waktu itu Marta bermimpi bahwa produk kecantikannya itu harus alami dan mewarisi budaya para leluhur, maka setelah kembali dari sekolahnya di Luar Negeri; anak dan orang tuanya pergi ke pelosok-pelosok daerah belajar dari orang-orang sepuh di Jawa tentang resep kencantikan ala leluhur raja-raja Jawa dahulu kala.
Maka mulailah ditekuni usaha kecil-kecilan untuk memproduksi kosmetik dengan kombinasi pengetahuan International dengan resep kecantikan raja-raja Jawa jaman dahulu.
Dan akhirnya waktu yang membuktikan hasil dari usaha keras anak dan orang tua ini, mereka telah membuktikan pada bangsa dan negaranya juga pada bangsa-bangsa di dunia bahwa dia adalah anak yang berbakat dan sukses bukan seperti yang dikatakan oleh terapis dan sekolahnya bahwa dia adalah anak yang "SLOW LEARNER" atau lambat belajar.
Tahukah anda siapa sesungguhnya anak ini????
Ya persis....!!

Anak ini sekarang dikenal dengan nama Marta Tilaar... salah satu pengusaha besar kosmetika dan kecantikan di Indonesia.

Padahal menurut pengalaman juga bukti-bukti sejarah, sesungguhnya TIDAK ADA anak yang bermasalah dengan ADD, ADHD, Learning Disbality atau (Slow Learner).
Melainkan yang ada adalah kita (sistem sekolah dan para gurunya) yang tidak memahami dan tidak mampu menemukan potensi unggul yang dimiliki si anak tersebut.
Sejarah telah membuktikan kembali melalui pengalaman hidup Ibu Martha Tilaar.

Ingatlah bahwa sesungguhnya kitalah yang harus lebih banyak belajar tentang menemukan keunggulan anak dan bukan malah MENGHAKIMI SETIAP ANAK DENGAN LABEL-LABEL MASALAH YANG BERBEDA.
Mari kita renungkan bersama dengan hati dan pikiran yang paling jernih, semoga kita bisa belajar banyak dan mengambil hikmah dari kisah ini.

sumber :
Disusun kembali oleh Ayah Edy dari Sumber:
Feni Rose dan Orang Tua Cantiq anak yg dinyatakan "Slow Learner oleh sekolahnya"

Penghormatan Terakhir


Suatu hari di sebuah perusahaan, ketika para karyawannya kembali dari istirahat dan makan siang, mereka dikejutkan dengan sebuah pengumuman yang dipasang di pintu depan kantor tersebut. 

Pengumuman tersebut berbunyi, “Telah meninggal dunia orang yang telah menghambat karir Anda di kantor. Seluruh karyawan diharap berkumpul di aula untuk memberikan penghormatan terakhir…

Setiap orang yang membaca pengumuman tersebut menjadi sedih, sekaligus bertanya-tanya siapa sebenarnya orang yang meninggal tersebut, karena mereka tidak mendengar ada kabar rekan kerja mereka meninggal.
Rasa penasaran para karyawan tersebut semakin meninggi saat tiba di aula untuk melakukan penghormatan terakhir. Setiap karyawan bertanya-tanya, “Siapakah orang ini yang menghambat karir saya? Tapi setidaknya dia sudah mati hari ini!”
Satu per satu karyawan diberi kesempatan mendekat ke peti mati yang terletak di tengah aula dan saat mereka melihat ke dalam peti mati tiba-tiba mereka tercekat dan tidak bisa berkata apa-apa. Mereka berdiri di dekat peti mati, terkejut dan diam, seperti ada yang menyentuh bagian yang terdalam dari jiwa-jiwa mereka.

Ada sebuah cermin dalam peti mati tersebut, dan setiap orang yang melongok ke dalam akan melihat dirinya sendiri. Di samping cermin tersebut terdapat sebuah tulisan, “Hanya ada satu orang yang mampu mengatur batas kemampuan dan karir Anda, yaitu ANDA SENDIRI.”

Anda adalah orang satu-satunya yang dapat me-revolusi diri Anda sendiri. 
Anda adalah satu-satunya orang yang dapat mempengaruhi kebahagiaan Anda, me-realisasikan sukses Anda sendiri. 
Dan Anda satu-satunya orang yang dapat membantu diri Anda sendiri.
Hidup Anda tidak berubah ketika atasan atau bos Anda berubah, ketika teman-teman Anda berubah, ketika orang tua Anda berubah, ketika perusahaan berubah.
Hidup Anda berubah ketika ANDA berubah, ketika Anda dapat berpikir melampaui keyakinan Anda yang membatasi, ketika Anda sadar bahwa Anda-lah satu-satunya orang yang bertanggung jawab pada hidup Anda.


Note: "The most important relationship you can have, is the one you have with yourself."

sumber : fb

Berhenti Sejenak, Mengasah Diri

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran pekerjaan seorang untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.
Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.
Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan.
“Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.
“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. 

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Istirahat bukan berarti berhenti

Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi
Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Dari cerita motivasi kerja diatas, kiranya Anda semua dapat menyimpulkan bagaimana cara kerja yang baik, tanpa harus selalu menguras tenaga terus menerus, untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Semoga sedikit cerita motivasi kerja ini dapat menginspirasi kita semua. 

sumber : fb

7 Macam Persahabatan

1. "Ta'aruffan" ,
adalah persahabatan yang terjalin krn pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.

2. "Taariiihan",
adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.

3. "Ahammiyyatan",
adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.

4. "Faarihan",
adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.

5. "Amalan",
adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.

6. "Aduwwan",
adalah seolah sahabat tetapi musuh, didepan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, "Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang" (QS 3:120).
Rasulullah mengajarkan doa", Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan."

7. "Hubban Iimaanan",
adalah sebuah ikatan persahabat yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya. Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya krn Allah Ta'ala.

Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 - 6 akan sirna di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yg ke 7, yaitu persahabatan yg dilakukan karena Allah. (QS 49:10), "Teman2 akrab pada hari itu (kiamat) menjadi musuh bagi yg lain, kecuali persahabatan krn Ketaqwaan" (QS 43:67). Selalu saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabarnan.... 

sumber : fb

Renungan Umur Kita

1 hari di sisi Tuhanmu (akhirat) adalah spt 1000 th menurut perhitunganmu. (QS 22: 47).
"Ternyata cuma 1,5 jam saja umur kita hidup di dunia ini". Mari kita lihat berdasarkan Al Qur'an.

1 hari akhirat = 1000 tahun.
3 jam akhirat = 125 tahun.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun.


Jika umur manusia rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja.
Pantaslah kita selalu diingatkan "masalah waktu" (QS : 103:1)
Ternyata hanya " satu setengah jam saja" yg akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. (QS 35:15, 4:170).
Cuma "satu setengah jam saja" cobaan hidup, maka bersabarlah (QS 74:7, 52:48, 39:1­0).
Demikian juga hanya "satu setengah jam saja" kita harus menahan nafsu dan mengganti dengan sunnah-Nya. (QS 12:53, 33:38).
"Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yg teramat singkat dan Allah akan mengganti surga Ridha Allah. (QS 9:72, 98:8, 4:114).
Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti (QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77).
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sungguh2 mengetahui"
(QS 23:114)


[8:53 20/10/2014] +62 852-8682-1400: فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

sumber : fb

BASAR PRO LEARNING CENTRE - Motivasi Peningkatan Kinerja Karyawan - Medan, 13 Novemnber 2012

BASAR PRO LEARNING CENTRE
Motivasi Peningkatan Kinerja Karyawan
Medan, 13 Novemnber 2012

SMAN 5 KOTA MEDAN - Motivasi Berprestasi Jelang Ujian - Medan, 12 November 2012



SMAN 5 KOTA MEDAN
Motivasi Berprestasi Jelang Ujian
Medan, 12 November 2012

PESANTREN KHAIRUL UMMAH SUMUT - Motivasi Berprestasi Jelang UN - Medan, 11 November 2012


PESANTREN KHAIRUL UMMAH SUMUT
Motivasi Berprestasi Jelang UN
Medan, 11 November 2012

YAYASAN BINAUL UMMAH - TKIT TERATAI HIJAU - Parenting Seminar "Happy Mother's Day" - Jakarta, 15 Desember 2012


Antara Kentang, Telur dan Biji Kopi

Ini adalah sebuah cerita tentang pentingnya berpikir positif jika menghadapi masalah.
Suatu ketika seorang anak perempuan mengeluh pada ayahnya bahwa hidupnya sangat susah dan dia tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Ia merasa lelah menghadapi sulitnya hidup yang dijalaninya dan tampaknya masalah selalu datang bertubi-tubi, selesai satu masalah, datang masalah yang lain lagi.
Sang ayah yang seorang koki kemudian mengajaknya ke dapur. Ia mengambil tiga buah panci dan mengisinya dengan air serta meletakkannya di atas api. Setelah ketiga panci mulai mendidih ia meletakkan sebuah kentang ke dalam panci pertama, telur pada paci ke dua dan biji kopi di panci ke tiga.

Sang ayah kemudian duduk dan diam menunggu tanpa mengucap satu katapun pada putrinya.
Putrinya yang tak sabar dengan apa yang dilakukan ayahnya mengeluh, tampak gusar dan gelisah sambil bertanya dalam hatinya, "apa yang akan dilakukan ayah?"
Setelah kurang lebih dua puluh menit berlalu, sang ayah mematikan kompor. 
Dia mengambil kentang dari panci dan meletakkannya dalam mangkok. Lalu mengambil telur dan meletakkanya dalam mangkuk yang lain. Dia kemudian menyendok kopi dan menuangkannya dalam sebuah cangkir.
Pandangan sang ayah beralih pada putrinya dan ia bertanya, "Putriku, apa yang kamu lihat?"
"Kentang, telur dan kopi," jawab putrinya dengan terburu-buru dan setengah hati.
"Lihat lebih dekat", kata sang ayah, "cobalah untuk menyentuhnya."
Dia melakukan dan menyadari bahwa kentangnya telah berubah menjadi lembut. Sang ayah kemudian memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya, ia mengamati telur rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi dalam gelas dan tercium aroma yang harum dan membuat anak perempuan tersebut tersenyum pada ayahnya.
"Ayah, apa artinya ini semua?" tanyanya.

Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi memiliki kemampuan menghadapi kesulitan pada air mendidih. Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda

Kentang yang keras saat dimasukkan tetapi dalam air mendidih, menjadi lunak dan lembut.
Telur itu rapuh, dengan kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya saat dimasukkan ke dalam air mendidih bagian dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi yang unik. Setelah mereka terkena air mendidih, biji tersebut mengubah warna air dan menciptakan sesuatu yang baru.

"Yang manakah dirimu?" tanya ayah pada putrinya. "Ketika kesulitan menderamu, bagaimana kamu menyikapinya? Apakah kamu seperti sebuah kentang, telur, atau kopi?"

Dalam kehidupan, banyak hal terjadi di sekitar kita. Tetapi satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi dalam diri kita.
Tipe yang manakah Anda? Ketika datang sebuah masalah (dan akan datang masalah yang lain lagi) bagaimana kita bereaksi? 

Apakah problema yang datang akan membuat kita lemah, keras hati atau menyebabkan kita berubah menjadi sesuatu yang berharga?

"Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang Anda temukan, itu adalah sesuatu yang Anda buat." 
"Senyum dalam kenikmatan, senyum kesakitan, Tersenyumlah saat kesulitan mendera seperti hujan, Senyum ketika seseorang menyakiti Anda, Tersenyumlah karena seseorang pasti peduli pada Anda."

SMPIT - SMAIT YAPIDH BEKASI_ "Malam Bina Motivasi Jelang Ujian Nasional" - Bekasi, 14 April 2012



SMPIT - SMAIT YAPIDH BEKASI
"Malam Bina Motivasi Jelang Ujian Nasional"
Bekasi, 14 April 2012

SMPN 257 JAKARTA TIMUR - "Training Motivation - BE SMART STUDENT" - Jakarta, 16 Maret 2012



SMPN 257 JAKARTA TIMUR 
"Training Motivation - BE SMART STUDENT"
Jakarta, 16 Maret 2012

SMP LABSCHOOL RAWAMANGUN - "LDKS - Team Building" - Jakarta, 14 April 2012



SMP LABSCHOOL RAWAMANGUN
"LDKS - Team Building" 
Jakarta, 14 April 2012

SMP AL AZHAR 6 JAKAPERMAI - "Motivasi Berprestasi Jelang UN" - Bekasi, 25 Mei 2012



SMP AL AZHAR 6 JAKAPERMAI
"Motivasi Berprestasi Jelang UN"
Bekasi, 25 Mei 2012

SDIT AL ISHLAH GORONTALO - "Motivasi Peningkatan Kinerja Guru & Karyawan" - Gorontalo, 23 Oktober 2012




SDIT AL ISHLAH GORONTALO
"Motivasi Peningkatan Kinerja Guru & Karyawan"
Gorontalo, 23 Oktober 2012

Poster Inspirasi - "Belanjakanlah Harta Bendamu di Jalan Allah" - Qs. Al Baqarah [2] - 195


5 Perhiasan Dunia yang Paling Mahal


1. Diamond Drop Earrings by House Of Harry Winston
Anting yang satu ini merupakan rancangan Harry Winston,. Di tangan Winston, permata 60 karat dibingkai di atas emas putih. Anting-anting ini dihargai Rp 77,1 miliar.
2. Garrard’s Heart of the Kingdom Ruby (Rp.126,96 miliar)
Garrard’s heart of the kingdom ruby merupakan kalung termahal di dunia, dengan 40,63 karat Ruby Burma berbentuk hati yang dikelilingi 155 karat permata. Ruby Burma merupakan salah satu ruby yang paling dicari karena merupakan jenis ruby berona darah merah. Dan, tak tanggung-tanggung, untuk satu kalung ini, dijual dengan seharga Rp.126,96 miliar.
3. The Wittelsbach-Graff Diamond (Rp212,2 miliar)
Permata the wittelsbach-Graff adalah permata biru 35.56 karat yang ditambang di India.
4. The Graff Pink Diamond (Rp 417,1 miliar) Pemata emerald pink 24,78 karat.

Dan taukah anda perhiasan dunia paling mahal di dunia melebihi seluruh perhiasan di dunia ??
Perhiasan yang paling baik dari seluruh emas dan berlian di dunia???
Dia adalah ...

5.Wanita Solehah...
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
الدُّنْيَا مَتاَعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan2 dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)
Wanita Solehah lebih baik dari perhiasan di dunia seluruhnya

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu:
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417.)

# Rabbanaa Hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a'yun waj'alnaa lil muttaqiina imaaman..

KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA ( KEMENPORA RI ) - Workshop Character Building Pemuda Palembang "Reaktualisasi Peran dan Fungsi Pemuda dalam Kepemimpinan Bangsa" - Palembang, 3-4 Desember 2011


KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA ( KEMENPORA RI )
Workshop Character Building Pemuda Palembang
"Reaktualisasi Peran dan Fungsi Pemuda dalam Kepemimpinan Bangsa"
Palembang, 3-4 Desember 2011

PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI, PRANATA HUMAS Tk. Terampil - Character Building Training - Jakarta, 19-20 Mei 2011





PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI, PRANATA HUMAS Tk. Terampil
Character Building Training
Jakarta, 19-20 Mei 2011

BADAN PENGAWAS KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ( BPKP ) - Excellent Service Training_ Ciawi, Bogor, 21 September 2011

BADAN PENGAWAS KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ( BPKP )
Excellent Service Training
Ciawi, Bogor, 21 September 2011

KPPN PERCONTOHAN BANJARMASIN & PALANGKARAYA, KANWIL DJPBN PROP. KALSEL & PROP. KALTENG, Internal Corporate Value - Motivational Achievement - Palangkaraya, 18-20 November 2011






KPPN PERCONTOHAN MANADO & GORONTALO, KANWIL DJPBN PROp. SULAWESI UTARA & PROP. GORONTALO, Internal Corporate Value - Motivational Achievement - Kotamobagu, 11-13 November 2011





KPPN PERCONTOHAN MANADO & GORONTALO
KANWIL DJPBN PROp. SULAWESI UTARA 7 PROP. GORONTALO
Internal Corporate Value - Motivational Achievement
Kotamobagu 11-13 November 2011